Diam dalam perasaan yang ingin ku bicarakan namun sulit untuk ku ungukapkan, ribuan kata dan prasa kini tinggal angan-angan bahkan puisiku di jadikan alas nasi untuk jualan nasi uduk ibu ku, kamu yang selalu ku dambakan menjadi sosok yang paling berharga dalam hidup ku,
telat seribu bahasa, telat persekian detik, aku lupa bahwa ada perasaan lain pun sudah menunggu mu untuk mengisi hati mu dan hari-hari mu, aku telat karena perasaan ku tak berani mengungkap,
sebagai pengagum rahasia mu aku hanya bisa melihatmu bahagia dengan yang lain, melihatmu mesra dengannya, saling sayang menyangyang satu sama lain, sebagai kuensensinya,aku hanya bisa bercerita lewat sebuah karya,
bahwa aku adalah orang pengecut yang beraninya lewat media untuk mengungkap bukan langsung dengan tatapan mata, aku hanya ingin memiliki mu, mencintai mu dan menjaga mu kelak, namun mimpi itu sirna dengan segala kehancuran yang membuatku mulai merasa takut,
mimpi buruk selalu datang dan menankuti ku, bahwa dengan mu adalah hal yang tak perna aku gapai, gunung,laut menjadi pelarian yang menurutku bisa menggantikan mu, namun nyatanya tidak, mereka semua hanya mengilusinasikan mataku setelah mereka tak ada, hadir dan bayangannya tetap kamu, sebagai penggamumu aku selalu berdoa, kelak semesta mempersatukan kita dengan hal-hal yang tak terduga, aku yang tak berani bilang cinta dan kamu selalu tidak peka, diakhir cerita hidupku, semoga di isi oleh namamu, semoga itu di semogakan,
telat seribu bahasa, telat persekian detik, aku lupa bahwa ada perasaan lain pun sudah menunggu mu untuk mengisi hati mu dan hari-hari mu, aku telat karena perasaan ku tak berani mengungkap,
sebagai pengagum rahasia mu aku hanya bisa melihatmu bahagia dengan yang lain, melihatmu mesra dengannya, saling sayang menyangyang satu sama lain, sebagai kuensensinya,aku hanya bisa bercerita lewat sebuah karya,
bahwa aku adalah orang pengecut yang beraninya lewat media untuk mengungkap bukan langsung dengan tatapan mata, aku hanya ingin memiliki mu, mencintai mu dan menjaga mu kelak, namun mimpi itu sirna dengan segala kehancuran yang membuatku mulai merasa takut,
mimpi buruk selalu datang dan menankuti ku, bahwa dengan mu adalah hal yang tak perna aku gapai, gunung,laut menjadi pelarian yang menurutku bisa menggantikan mu, namun nyatanya tidak, mereka semua hanya mengilusinasikan mataku setelah mereka tak ada, hadir dan bayangannya tetap kamu, sebagai penggamumu aku selalu berdoa, kelak semesta mempersatukan kita dengan hal-hal yang tak terduga, aku yang tak berani bilang cinta dan kamu selalu tidak peka, diakhir cerita hidupku, semoga di isi oleh namamu, semoga itu di semogakan,
Comments
Post a Comment