TAK PERNA PUNAH

     kau tau apa yang lebih indah dari surya yang berlahan menghilang ?

senyummu itu, yang tak perna punah di makan malam yang sengaja gelap untuk menutupi cantik mu, namun nyata ia tidak mampu untuk menghilangkan bahkan mengurai sedikit pun ia tak mampu, senyum mu adalah senjata untuk membuat ku tak berdaya dan hanya terdiam jika kau keluarkan senyum termanis mu itu, 

     

    dahulu ibu ku berkata, nak banyakin senyum karena senyum adalah ibadah, aku hanya bisa tertawa, ibuku aneh masa senyum-senyum adalah ibadah seperti orang gila saja senyum-senyum sendiri, tapi ternyata setelah mengenalmu aku jadi mengerti di balik senyum ada sedikit harap dan rasa yang tak bisa di sampaikan, melalui itu aku salalu senyum ketika berada di dekatmu, sampai akhirnya kau mengerti, ada perasaan yang tak berani mengungkap dia hanya berani menguap namun tak berani berbicara kalo ia cinta,

        naas waktu itu aku telat untuk berbicara, ketika verguso menyatakan perasaanya untukmu, dan kau terimannya dengan senyum manis mu itu yang aku anggap sebagai punya ku, hari itu aku mulai berfikir, senyum ku untuk mu tak berlaku, aku menyampaikan rasa melalui senyum, namun kau tak meperlakukan senyum ku sebagai pesan sinyal, kalo sebenarnya aku yang siap menjadi apa yang kau inginkan, jika waktu saja tak bisa berputar, gimana tentang perasaan yang ada pada diri ini       

      sebelum terlambat berbicara, aku ingin berbicara dengan lewat sebuah rangkaian kata, 

" hay kamu, jujur dari awal kita kenal lewat senyum mu itu, aku mulai berfikir, aku mulai sayang, aku mulai menaruh harap, ku harap kau jangan pergi, kau bagai demian, ketika ku melihat mu seaakan dunia ku hilang tanpa tergambar, yang ada di otakku hanya senyummu dan cinta yang pada jiwamu dan seluruh nafas mu (lagu dong, ungu lagunya keren), dan sekarang aku akan menyatakan dengan seksama dengan waktu yang sesingkat-singkatnya bahwa aku sangat sayang dengan mu, walau kau bukan memilih ku sebagai pasangan di atas pelaminan namun rasa dalam kepadamu membuat ku yang kau akan kembali, walau waktu habis tak berangka lagi aku terus mencintaimu, sampai senja tak lagi di timur,"

salam 

Y-M