“Senja yang indah namun kau rusak”

Hai senja, sepertinya kali ini ada yang berbeda dengan mu atau aku yang beda ketika melihat mu ? ah ngga penting sihh yang jelas kali ini memang ngga ada dia disisi ku lagi, memang sih, hal yang sempele ketika dia pergi, aku juga bisa ganti yang baru lagi, tapi biar bagaimana pun bersamanya hari-hari ku lebih bermakna ? Ah lebay, memang aku lebay semenjak kenal dia aku lebih mengerti mencintai dalam berbahasa, seperti ngomong hal-hal aneh sampai menjadikan binatang sebagai anak kita, kamu kok sealay itu ? yaa memang seperti itu cara mencintai yang asik, walapun kami berdua tau itu jijik, tapi bagaimana pun, kami harus menikmati proses dalam hal kebahagian, aku bahagia dia harus bahagia, aku sedih dia ngga boleh sedih, aku selalu hadir membawa keceriaan bukan kesedihan, semenjak kenal kamu pun, aku juga tau arti dari kata kebinasaan, ketika hidup ku  mulai berwarna dan kau sebagai pensil, maka dari itu harapanku muncul, bersama mu, aku akan selalu menjadi kertas, dimana menjadi tempat mu menulis ketika kau sedang sedih maupun bahagia sekalipun, tapi ingat aku bukan kertas yang seenaknya kau rusak lalu kau buang, aku punya hati, ketika kau merusaknya, aku akan hancur, dan ketika kau pergi aku tidak tau cerita selanjutnya seperti apa, yang jelas kau boleh menceritakan kisahmu di bagian hidup ku, aku akan selamanya membantumu, kalo perlu aku yang akan turun tangan,

     Manusia sebaik mana lagi yang seperti aku, yang akan bersedia selalu dan selalu ada untuk mu, aku mukin tak setampan pacar mu yang baru, yang baru saja kau upload di Instagram mu, lalu aku kasih satu hati untuk foto kalian berdua, hahaha lucu sih memang, proses mencintai jaman sekarang memang seperti itu yaa, aku yang dulu suka sama kamu, kamu juga suka berteduh disisi ku sekarang kau sudah berteduh dengan yang lain, sedih ? ah aku bukan tipe lelaki yang cengeng yang kalo di putusin cewe nangis, tapi aku akan berusah setangguh mukin, supaya kau tau lalaki seperti ku memang pantasan mendapat gelar ayah bagi anak-anak mu kelak, mimpi ? aku memang suka bermimpi tapi memang mimpi ku kadang suka mustahil, aku perna mimpi kalo kita berdua sedang berada di atas gunung sambal menikmati secangkir the panas sambal menunggu sunset diatas awan itu, aku mengucapkan “sayang kau itu sebenarnya mirip sekali bidadari yang di ceritain waktu kecil oleh ibu ku dulu, dari cerita dongeng itu, aku jadi yakin, bahwa kau memang bidadari yang tuhan kirim lewat cerita duhulu yang ibu ku berikan lewat berkatanya…

    Tapi setelah itu kau pergi begitu saja, tanpa kau jelasakan kenapa kau benci dengan ku ? sejahat itu kah bidadari atau mukin kau yang menyamar sebagai iblis lalu kau pergi dalam angan-angan kebaikan? Tidak. Kau adalah gadis jahat yang perna aku kenal, dan kau adalah pembunuh sebaik-baiknya pembunuh, kau hanya mencintai jika musim mencinta dalam mu datang, ketika hilang kau akan menjadi setan yang akan memutuskan dengan cara yang jahat dan brengseknya

                                           

                                                              by pict"liputan6.com